KiriMedia
  • Berita
  • Politik Rakyat
  • Ekonomi & Sosial
  • Lingkungan
  • Hak Asasi
  • Budaya & Lifestyle
  • Opini
  • Komunitas
  • Berita
  • Politik Rakyat
  • Ekonomi & Sosial
  • Lingkungan
  • Hak Asasi
  • Budaya & Lifestyle
  • Opini
  • Komunitas
No Result
View All Result
KiriMedia
No Result
View All Result

Tari Sada Sabai: Simbol Persatuan dan Keharmonisan dalam Pernikahan Adat Komering

by redaksi
20 September 2025
in Budaya & Lifestyle
Home Budaya & Lifestyle

Martapura, KMe – Di tengah alunan musik kulintang yang syahdu, Tari Sada Sabai mengalun lembut dalam prosesi pernikahan adat suku Komering, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan. Tarian ini bukan sekadar hiburan, tetapi simbol sakral yang menandai penyatuan dua keluarga besar dalam ikatan kekeluargaan yang erat.

Makna Filosofis Tari Sada Sabai

Tari Sada Sabai memiliki makna mendalam yang terkait dengan persatuan dan kebahagiaan. Setiap gerakan, anggukan kepala, dan ayunan tangan mengekspresikan rasa syukur, penghormatan kepada kedua orang tua, serta penerimaan menantu sebagai bagian dari keluarga inti.

Menurut H. Leo Budi Rachmadi SE, Ketua Umum Jaringan Masyarakat Adat Komering (JAMAK) Indonesia, tari ini menggambarkan kegembiraan kedua keluarga yang dipersatukan melalui ikatan pernikahan. Gerakan tangan yang berbeda arah namun saling melengkapi melambangkan harmoni dan kebersamaan. (Sumber: Misi News)

Cerita dan Asal Usul Tari Sada Sabai

Tari Sada Sabai diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang suku Komering. Menurut cerita lisan masyarakat, tari ini pertama kali diperkenalkan oleh tokoh adat untuk menyatukan dua keluarga besar dalam upacara pernikahan.

Pada awalnya, tari ini hanya diiringi musik tradisional kulintang, tetapi seiring waktu, iringannya mengalami perkembangan, meski sebagian komunitas tetap mempertahankan kulintang sebagai alat musik utama. (Sumber: ResearchGate – Makna Tari Sada Sabai)

Revitalisasi dan Pengembangan

Seiring modernisasi, Tari Sada Sabai sempat hampir punah. Berbagai upaya revitalisasi dilakukan, antara lain:

Eksplorasi gerak dan improvisasi tarian

Evaluasi komposisi gerak dan pola lantai

Pengelolaan properti dan tata busana

Pendampingan musik tradisional maupun modern

Tari Sada Sabai juga telah resmi tercatat dalam Kekayaan Intelektual Komunal Indonesia, sebagai bentuk pengakuan atas nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

Nilai Budaya dan Sosial

Melalui Tari Sada Sabai, masyarakat Komering tidak hanya merayakan pernikahan, tetapi juga meneguhkan:

Nilai kekeluargaan dan persatuan

Keharmonisan antar-generasi

Penghormatan terhadap adat dan tradisi leluhur

Tarian ini kini menjadi simbol bahwa budaya Komering terus hidup, meski zaman berubah. (Red)

Tags: komeringsenibudayakomeringtarisadasabai
ShareSend

Discussion about this post

Artikel Popular

  • Dunia Pendidikan OKU Timur Raih Prestasi Internasional di WICE 2025 Malaysia

    Dunia Pendidikan OKU Timur Raih Prestasi Internasional di WICE 2025 Malaysia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • DLH OKU Timur : Estetika Taman Tani Merdeka Terganggu Akibat PKL Tak Teratur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • TPP ASN OKU Timur Menyusut, dari Rp35 Miliar Jadi Rp13,5 Miliar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tangis Warga Rasuan Pecah, Empat Anak Korban Kebakaran Dimakamkan dalam Satu Liang Lahat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jemput Bola Cegah Hipotiroid Kongenital, Puskesmas Totorejo Bawa Layanan Hingga ke Pelosok

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
KiriMedia

© 2025 KIRI.MEDIA

Navigasi Situs

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Berita
  • Politik Rakyat
  • Ekonomi & Sosial
  • Lingkungan
  • Hak Asasi
  • Budaya & Lifestyle
  • Opini
  • Komunitas

© 2025 KIRI.MEDIA