Ogan Ilir, KMe – Kalau selama ini rakyat disibukkan dengan urusan pembangunan dan layanan publik, DPRD Ogan Ilir sepertinya punya prioritas lain: seragam kantor baru. Ya, bukan proyek infrastruktur, bukan juga program kesehatan—melainkan baju seragam yang katanya “penting untuk keseragaman tugas sehari-hari”.
Surat permohonan yang viral itu dikirim Komisi III DPRD Ogan Ilir ke Dinas PUPR. Tanggalnya? Senin, 15 September 2025. Tertanda tangan Ketua Komisi III, Arif Fahlevi. Isinya bak nota lucu tapi serius: minta OPD “membantu memenuhi kebutuhan baju seragam”.
Bayangkan, sebuah komisi yang membidangi pembangunan tapi urusan prioritasnya adalah… baju seragam. Netizen pun tak tinggal diam. Ada yang komentar: “Waduh, ini DPRD atau butik fashion?” dan ada pula yang menambahkan, “Kalau begini caranya, mungkin tahun depan kita juga bakal diminta sponsori sepatu resmi DPRD.”
Ketua DPRD, Edwin Cahya Putra, angkat bicara. Ia meminta maaf dan memastikan Badan Kehormatan (BK) akan menindaklanjuti. Tapi, seperti biasa, permintaan maaf ini datang setelah masyarakat lebih dulu heboh di media sosial.
Yang menarik, Arif Fahlevi mengaku ini “kekhilafan”. Kekhilafan? Bisa dibilang, ini kekhilafan yang berkelas: salah satu bentuk prioritas legislatif yang bikin warganet ngakak tapi juga garuk kepala.
Drama proposal seragam DPRD Ogan Ilir mengingatkan masyarakat bahwa kadang urusan keseragaman pakaian bisa lebih menonjol daripada keseragaman pembangunan. Dan bagi masyarakat, tawa jadi obat paling ampuh menghadapi surat-surat “kreatif” wakil rakyat. (Red)
Discussion about this post