OKU Timur, KMe – DPRD dan Pemkab OKU Timur resmi mengesahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2025. Anggaran ini diklaim lebih efisien dan tepat sasaran, namun masyarakat tetap penasaran. Sebenarnya yang benar-benar berbau rakyatnya itu apa? Pasalnya, yang paling sering tercium selama ini justru aroma kopi, snack rapat, dan pendingin ruangan gedung dewan.
“Kami hanya berharap saja jalan rusak diperbaiki. Jangan hanya angka di kertas saja seperti rumus matematika,” kelakar Ahmad Sopian (45), warga Madang Suku II.
Sementara itu, pedagang pasar di Martapura, Siti Rohana (38), berharap kalau APBD Perubahan memberi ruang bagi penguatan UMKM. “Mudah mudahan ada anggaran buat UMKM. Semoga bukan cuma seminar lagi, saya lebih butuh modal dagangan ketimbang sertifikat yang ujung-ujungnya jadi tatakan gelas,” ujarnya sambil merapikan dagangan sayurnya.
Dari gedung dewan, Ketua DPRD OKU Timur Hermanto mengatakan, Proses pengesahan perubahan APBD 2025 ini menjadi langkah penting dalam memastikan alokasi anggaran daerah berjalan sesuai aturan.
“Penyempurnaan perubahan APBD tahun anggaran 2025 ini diharapkan mampu menjawab dinamika kebutuhan masyarakat sekaligus mendukung program prioritas pemerintah dan dapat segera digunakan untuk mempercepat realisasi pembangunan di berbagai sektor,” ujarnya
Harapan serupa juga datang dari kalangan muda. Lestari Putri (22), mahasiswa asal Belitang, berharap anggaran perubahan benar-benar mendukung pendidikan. “Kalau APBD Perubahan bisa bikin beasiswa lancar, saya dukung penuh. Jangan sampai anggarannya jalan terus, tapi mahasiswanya jalan kaki terus,” ucapnya sambil tertawa getir.
Dengan nada kocak, warga menilai APBD Perubahan ini ibarat “ngatur ulang dompet tengah bulan.” Bedanya, kalau rakyat biasanya ngurangin jajan cilok, pemerintah daerah bisa memindahkan miliaran rupiah dari program yang tak jalan ke program yang lebih urgent. Pertanyaannya. (Red)
Discussion about this post