OKU Timur, Kiri Media – Ada sesuatu yang khas dari setiap pelantikan pejabat: suasana formal, wajah tegang, dan mikrofon yang entah kenapa selalu disetel agak keras. Tapi di Aula Rumah Dinas Bupati Sebiduk Sehaluan, Kamis (16/10/2025), suasana itu terasa sedikit berbeda, lebih hangat, sedikit gugup, tapi juga ada aroma optimisme yang pelan-pelan menyelinap di udara.
Bupati OKU Timur, Ir. H. Lanosin, S.T., M.T., M.M., alias Bupati Enos, hari itu melantik 99 orang ASN dan PPPK Tahap II, sekaligus mengukuhkan Pejabat Eselon II di lingkungan Pemerintah Kabupaten OKU Timur.
Kalau dibayangkan, jumlah 99 itu bukan sedikit. Itu seperti satu kelas besar ASN yang siap naik level. Ada Penjabat Sekda, empat Pejabat Eselon II, sepuluh Eselon III, lima Eselon IV, satu PNS, dan 78 PPPK Formasi 2024 Tahap II. Lengkap. Seperti menu nasi rames birokrasi: dari lauk utama sampai sambal kecil semuanya ada.
Di barisan tamu, hadir Wakil Bupati Adi Nugraha Purna Yudha, jajaran Forkopimda, anggota DPRD, dan para kepala dinas yang tampil rapi — beberapa mungkin berharap fotonya nanti muncul di media sebelah Bupati, biar kelihatan sedang “aktif dan siap kerja.”
Dalam sambutannya, Bupati Enos menyampaikan hal yang sederhana tapi kena “Pelantikan ini hukumnya wajib. Saya ucapkan selamat kepada seluruh pejabat dan ASN yang baru dilantik. Walaupun sebagian merupakan wajah lama, saya yakin akan lahir semangat baru.”
Kalimat “wajah lama, semangat baru” langsung jadi highlight hari itu. Di barisan ASN yang baru dilantik, beberapa tertawa kecil — mungkin karena merasa disindir manis. Tapi toh, semangat baru memang perlu, bahkan untuk wajah yang sudah hafal lorong kantor dan tahu di mana colokan terbaik untuk ngecas HP.
Bupati juga mengingatkan tentang reformasi birokrasi berbasis kompetensi dan kinerja. Bahasa sederhananya: jabatan bukan lagi soal lama kerja, tapi soal mau kerja. Karena sekarang, birokrasi sedang belajar jadi lebih gesit, bukan sekadar hadir, tapi benar-benar melayani.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan foto bersama. Seperti biasa, ada momen khas: beberapa orang yang terpotong di ujung frame, tapi tetap tersenyum lebar karena tahu, yang penting mereka sudah dilantik. Di dunia ASN, foto sering kali lebih tahan lama dari SK itu sendiri.
Pelantikan ini bukan cuma soal seragam baru atau tanda tangan di atas kertas. Ini soal rasa tanggung jawab yang terus diperbarui. Karena di tengah hiruk-pikuk administrasi, masih ada harapan, bahwa birokrasi bisa tetap manusiawi, dan pelayanan publik bisa terasa hangat, bahkan tanpa harus menunggu tanda tangan berikutnya.
OKU Timur bergerak pelan tapi pasti. Di bawah kepemimpinan Bupati Enos, semangat pembaruan itu tak hanya hidup di meja kerja, tapi juga di hati para abdi negara yang mencoba tetap idealis di tengah rutinitas.
Karena kadang, yang dibutuhkan birokrasi bukan cuma SK baru tapi juga semangat untuk terus menyala, meski wajahnya sudah lama.
Redaksi
Discussion about this post