OKU Timur, Kiri Media — Petugas sanitarian UPTD Puskesmas Pandan Agung melakukan inspeksi kesehatan lingkungan (Kesling) di sejumlah fasilitas pengolahan pangan, fasilitas umum, sarana air minum, hingga fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) di wilayah Kecamatan Madang Suku II, Selasa (11/11/2025).
Inspeksi ini dipimpin oleh Indah Rahma Sari, S.K.L dan Puspa Agung, A.Md.K.L, dengan fokus pada kantin sekolah yang dikelola oleh dua pemilik, yakni Ibu X dan Ibu Y. Pemeriksaan menemukan sejumlah pelanggaran yang dinilai perlu segera ditindaklanjuti.
Dari hasil pemeriksaan, petugas masih menemukan jajanan yang menggunakan bahan pewarna dan pengawet, tidak tersedianya tempat sampah yang memadai, serta minimnya fasilitas cuci tangan (wastafel) di sekitar area penjualan.
Bangunan kantin juga dinilai belum layak, ditambah kondisi lingkungan yang kotor dengan sampah plastik berserakan, sehingga berpotensi menjadi sumber penyakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur, M. Ya’kub, SKM., MM, melalui Kepala Puskesmas Pandan Agung, Solha Srikandi, menjelaskan bahwa setiap hasil penilaian sanitarian akan diberikan stiker Tanda Pangan Layak (TPM) sebagai pengingat agar pengelola kantin menjaga kebersihan dan keamanan pangan.
Tim kesehatan Puskesmas Pandan Agung juga memberikan teguran keras kepada pengelola kantin untuk segera memperbaiki sarana dan prasarana yang tidak memenuhi standar.
Pihak sekolah turut diimbau melakukan pembersihan area kantin, menata ulang tempat penjualan, serta memastikan produk makanan yang dijual aman dan sehat sesuai standar pangan.
Dorong PHBS di Lingkungan Sekolah
Petugas menganjurkan sekolah untuk menyediakan fasilitas cuci tangan (wastafel) di area kantin guna mendukung penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi siswa dan tenaga pendidik.
Melalui kegiatan inspeksi ini, Puskesmas berharap seluruh sekolah di Kecamatan Madang Suku II dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab dalam menjaga kebersihan lingkungan, khususnya di area kantin yang berhubungan langsung dengan kesehatan peserta didik.
Redaksi

Discussion about this post