OKU Timur, Kiri Media – Martapura pagi itu agak beda. Bukan karena sarapan lontongnya lebih enak, tapi karena halaman Gedung Olahraga (GOR) Martapura mendadak ramai oleh para pejabat, tokoh, dan warga yang kompak menundukkan kepala—bukan karena panas, tapi karena sedang doa bersama.
Ya, Pemerintah Kabupaten OKU Timur resmi memulai pembangunan Construction Building Fase 3 GOR Martapura!
Kalau diibaratkan rumah, GOR ini sudah lama “nempati pondasi dan dinding”, tinggal dipoles biar makin gagah. Dinas PUTR pun tancap gas. Dengan semangat Sebiduk Sehaluan, mereka berharap gedung olahraga ini jadi kebanggaan baru warga Martapura.
Layanan PBG 5 Jam : Izin Cepat, Bangunan Meloncat
Belum selesai tepuk tangan untuk GOR, tiba-tiba ada kejutan kedua — bukan doorprize, tapi peluncuran layanan super cepat: Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) 5 Jam Selesai!
Bayangkan, kalau dulu ngurus izin bisa bikin rambut ubanan karena nunggu 10–14 hari, sekarang cukup ngopi dua gelas aja, izinnya udah kelar.
Bupati Ir. H. Lanosin, M.T., M.M. alias Pak Enos, memecahkan kendi sebagai simbol dimulainya era perizinan “ngebut tapi tertib”. Katanya, “Kalau izin cepat, investasi lancar. Kalau investasi lancar, ekonomi jalan. Kalau ekonomi jalan, semua bisa senyum.”
Nah, siapa yang gak senang?
Semangat Gotong Royong dan Berkah Pembangunan
Dalam sambutannya, Bupati Enos tidak lupa mengajak semua pihak untuk terus kompak.
“Doa itu penting,” ujarnya. “Tapi kalau hanya doa tanpa kerja keras, nanti GOR-nya malah cuma jadi singkatan, Gagal Olahraga Rakyat.”
Semua pun tertawa tapi sadar, pesannya dalam banget.
Kepala Dinas PUTR juga menambahkan bahwa pembangunan GOR ini bukan proyek baru kemarin sore. Dari Fase 1 dibantu PT Bukit Asam (PTBA), lanjut ke Fase 2 pakai APBD dan dukungan Pemprov Sumsel, dan kini masuk Fase 3 yang diharapkan jadi penuntasan.
Katanya, semua ini bisa lanjut berkat “lobi adem” Bupati Enos ke Gubernur Sumsel. Hasilnya? Gubernur mengangguk, pembangunan lanjut, rakyat pun tersenyum lega.
Jalan-Jalan Mulus, Ekonomi Lurus
Bukan cuma GOR dan izin bangunan yang dikebut. Dinas PUTR juga mengumumkan dua proyek jalan besar yang bikin masyarakat makin gampang bepergian tanpa drama “jalan berlobang, hati bolong”.
Yang pertama, Jalan Sp. Kotanegara – Mendayun – Gunung Terang, nilai Rp12,12 miliar, sebagian sudah dicor beton biar kuat kayak janji kampanye.
Yang kedua, Jalan Bangsa Negara – Tugumulya – Jatimulya, Rp9,97 miliar, bikin akses antar desa makin halus dan cepat.
Dari GOR ke PBG, Semua Demi Warga
Akhir kata, kalau ditanya apa rahasia Pemkab OKU Timur makin gesit belakangan ini, jawabannya sederhana : Kerja cepat, izin cepat, dan doa cepat dikabulkan.
GOR Martapura yang dulu cuma jadi tempat lewat, sebentar lagi jadi tempat warga berkeringat bahagia. Dan urus izin bangunan yang dulu bikin jantung deg-degan, kini bisa bikin orang tersenyum karena “5 jam aja kelar, bos!”
Salam pembangunan — biar martapura makin Sporty, Cepat, dan Hebat!
Redaksi

Discussion about this post