Komering, KMe – Sungai Komering tidak hanya menjadi urat nadi kehidupan masyarakat, tetapi juga melahirkan ragam kuliner khas yang kaya rasa. Dari ikan sungai hingga tempoyak, lidah siapa pun dijamin dibuat penasaran.
Sebut saja pindang ikan gabus dengan kuah kuning segar berbumbu kunyit, serai, dan asam. Rasanya ringan namun menyegarkan, cocok disantap siang hari. Ada pula Pindang Komering, yang memadukan ikan patin, baung baung dengan kuah pedas-asam, lengkap dengan daun kemangi sebagai penyeimbang aroma.
Tidak hanya ikan, masyarakat Komering juga akrab dengan Pindang Tulang—kuah berisi iga sapi atau kerbau yang pedas segar. Hidangan ini kerap hadir dalam perayaan keluarga atau jamuan tamu.
Yang membuat kuliner Komering makin istimewa adalah keberadaan tempoyak, hasil fermentasi durian yang diolah bersama ikan patin atau gulai. Rasanya unik: gurih, pedas, dan sedikit asam, menghadirkan sensasi yang jarang ditemui di daerah lain.
Selain hidangan utama, Komering juga menyajikan kudapan manis seperti Kue Lumpang, Kue Lapis Tepung Beras, dan Lemang—ketan bersantan yang dimasak dalam bambu, biasanya dinikmati saat hari besar.
“Ciri khas kuliner Komering adalah dominasi rasa pedas dan asam segar, dengan bahan utama ikan sungai yang melimpah,” ujar salah satu pelaku kuliner di OKU Timur.
Bagi wisatawan yang berkunjung ke wilayah Komering, menikmati sajian-sajian ini ibarat menyelami denyut budaya lokal. Setiap suapan bukan sekadar makanan, melainkan cerita tentang alam, tradisi, dan kehidupan masyarakat tepian sungai. (red)
Discussion about this post