Madiun, Kiri Media – Di Madiun, ada seorang bocah bernama Parashayu Gangga, umur baru empat tahun, tapi sudah menghasilkan ratusan lukisan. Iya, ratusan. Sementara sebagian dari kita umur 25 masih bingung mau mulai hidup dari mana, Gangga justru sudah punya portofolio yang bisa bikin seniman senior agak geleng-geleng kecil sambil tersenyum kecut.
Gangga mulai melukis sejak umur 1,5 tahun. Umur segitu sebagian anak masih sibuk belajar bedain mana sendok mana remote TV. Gangga? Sudah bikin karya abstrak yang kalau dipajang di galeri, orang-orang bakal berdiri lima menit sambil pura-pura mengerti maknanya.
Belum lama ini, Gangga menggelar pameran tunggal pertamanya. Pameran tunggal, lho. Di usia 4 tahun. Isinya lebih dari 100 lukisan. Kita yang umur segini kalau disuruh bikin satu lukisan saja pasti sudah cek Google: “cara bikin background awan yang aesthetic.”
Salah satu karya pertamanya, berjudul “My Family,” ikut dipamerkan di Children Art Festival di Jogja. Dan luar biasanya lagi, karya itu jadi favorit dari 203 karya lain. Akun Instagram @parashayugangga juga mengumumkan kabar itu dengan bangga. Orang tuanya mungkin antara senang, bingung, dan sedikit takut kalau-kalau nanti harga cat naik gara-gara anaknya boros bahan.
Yang jelas, karya-karya Gangga itu kayak punya dunia sendiri. Warnanya berani, ekspresinya lepas, dan vibe-nya tuh… ya vibe seniman betulan. Bukan vibe anak kecil yang disuruh gambar pemandangan dua gunung dan matahari nongol di tengah.
Prestasinya bikin banyak orang tersentil: ternyata untuk berkarya itu memang tak perlu menunggu dewasa. Bahkan tak perlu menunggu bisa baca. Tinggal punya kuas, cat, dan kebebasan, beres. Sisanya tinggal bakat plus dukungan orang tua yang tidak melarang-larang, “Eh jangan, nanti mejanya kotor.”
Semoga Gangga terus menikmati dunia seni ini sampai besar. Soalnya kalau dilihat dari sekarang, peluangnya buat jadi pelukis profesional itu besar banget. Dan siapa tahu, nanti kita bisa sombong sedikit ke teman: “Aku tuh sudah ngikutin karya Gangga sejak dia umur empat. Kamu tau nggak? Yang dulu jadi favorit di pameran yogya itu, lho.”
Redaksi

Discussion about this post