OKU Timur, KMe – Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal yang dijalankan Puskesmas Nusa Bakti bukan hanya menyehatkan anak-anak balita, tetapi juga ikut menghidupkan roda ekonomi masyarakat desa.
Berbeda dengan bantuan pangan instan, PMT lokal memanfaatkan hasil bumi dan olahan rumahan warga sekitar. Dari sayuran segar, telur ayam kampung, hingga olahan tempe, semuanya dibeli langsung dari petani dan pelaku UMKM desa.
“Dengan membeli bahan pangan dari warga, secara tidak langsung kita membantu perputaran ekonomi. Jadi, anak-anak sehat, masyarakat pun ikut sejahtera,” ujar Kepala Puskesmas Nusa Bakti, dr. Muh. Irfan Jauhari.
Para kader posyandu ikut terlibat dalam proses pengolahan. Mereka bergotong royong memasak menu sehat sesuai kebutuhan gizi balita, kemudian membagikannya langsung kepada rumah tangga sasaran. Hasilnya, selain menurunkan angka stunting, program ini menciptakan rasa kebersamaan yang kuat.
Salah satu ibu rumah tangga, Siti Maryam, mengaku senang karena selain anaknya mendapat makanan bergizi, ia pun bisa menjual hasil kebun berupa sayur bayam dan kangkung ke puskesmas. “Alhamdulillah, ada tambahan penghasilan,” tuturnya.
Dengan konsep sederhana namun berdampak ganda, PMT lokal membuktikan bahwa kesehatan dan ekonomi desa dapat berjalan seiring. Puskesmas tidak hanya hadir sebagai pelayan kesehatan, tetapi juga motor penggerak ekonomi kerakyatan di pedesaan. (Red)
Discussion about this post