KiriMedia
  • Berita
  • Politik Rakyat
  • Ekonomi & Sosial
  • Lingkungan
  • Hak Asasi
  • Budaya & Lifestyle
  • Opini
  • Komunitas
  • Berita
  • Politik Rakyat
  • Ekonomi & Sosial
  • Lingkungan
  • Hak Asasi
  • Budaya & Lifestyle
  • Opini
  • Komunitas
No Result
View All Result
KiriMedia
No Result
View All Result

Tren Puasa Intermiten, Diet atau Gaya Hidup Sehat?

by redaksi
21 September 2025
in Budaya & Lifestyle
Home Budaya & Lifestyle

Beberapa tahun terakhir, istilah intermittent fasting atau puasa intermiten semakin sering terdengar. Bukan hanya di kalangan selebritas dunia, tetapi juga di tengah masyarakat umum yang mulai sadar akan pentingnya menjaga pola hidup sehat.

Namun, apa sebenarnya puasa intermiten itu? Apakah sekadar tren diet sesaat, atau memang pola hidup yang patut dicoba?

Apa Itu Puasa Intermiten?

Puasa intermiten adalah pola makan yang mengatur kapan seseorang boleh makan dan kapan harus berpuasa. Tidak ada aturan ketat tentang jenis makanan, melainkan lebih menekankan pada jendela waktu makan.

Beberapa metode populer:

16/8: Puasa 16 jam, makan dalam 8 jam.

5:2: 5 hari makan normal, 2 hari batasi kalori.

Eat-Stop-Eat: Puasa penuh 24 jam, 1–2 kali seminggu.

Manfaat Puasa Intermiten

Penelitian dan pengalaman banyak orang menunjukkan beragam manfaat, di antaranya:

1. Menurunkan berat badan – tubuh lebih sering membakar cadangan lemak sebagai energi.

2. Menjaga kesehatan jantung – membantu menurunkan tekanan darah, kolesterol jahat (LDL), dan trigliserida.

3. Mengontrol gula darah – meningkatkan sensitivitas insulin sehingga baik untuk mencegah diabetes tipe 2.

4. Meningkatkan fungsi otak – beberapa studi menyebutkan puasa intermiten dapat meningkatkan fokus, daya ingat, dan melindungi otak dari penyakit neurodegeneratif.

5. Meningkatkan proses regenerasi sel (autofagi) – saat berpuasa, tubuh melakukan “pembersihan sel” yang dapat memperlambat penuaan.

6. Menyederhanakan pola hidup – tidak perlu ribet mengatur banyak jenis makanan, cukup disiplin pada jadwal makan.

Hal yang Perlu Diwaspadai

Meski penuh manfaat, puasa intermiten tidak cocok untuk semua orang. Efek samping di awal bisa berupa lemas, pusing, atau sulit konsentrasi. Ibu hamil, menyusui, penderita diabetes, atau orang dengan riwayat penyakit kronis sebaiknya konsultasi dulu ke dokter.

Tren atau Gaya Hidup Jangka Panjang?

Bagi sebagian orang, puasa intermiten hanyalah tren diet “kekinian”. Namun bagi banyak orang lainnya, pola ini justru menjadi gaya hidup sehat yang sederhana, fleksibel, dan berkelanjutan.

Kuncinya tetap sama: menjaga kualitas makanan yang masuk ke tubuh. Puasa intermiten bukan alasan untuk balas dendam dengan makanan cepat saji atau minuman tinggi gula.

Tags: dietsehatpuasaintermiten
ShareSend

Discussion about this post

Artikel Popular

  • Dunia Pendidikan OKU Timur Raih Prestasi Internasional di WICE 2025 Malaysia

    Dunia Pendidikan OKU Timur Raih Prestasi Internasional di WICE 2025 Malaysia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • DLH OKU Timur : Estetika Taman Tani Merdeka Terganggu Akibat PKL Tak Teratur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • TPP ASN OKU Timur Menyusut, dari Rp35 Miliar Jadi Rp13,5 Miliar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tangis Warga Rasuan Pecah, Empat Anak Korban Kebakaran Dimakamkan dalam Satu Liang Lahat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jemput Bola Cegah Hipotiroid Kongenital, Puskesmas Totorejo Bawa Layanan Hingga ke Pelosok

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
KiriMedia

© 2025 KIRI.MEDIA

Navigasi Situs

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Berita
  • Politik Rakyat
  • Ekonomi & Sosial
  • Lingkungan
  • Hak Asasi
  • Budaya & Lifestyle
  • Opini
  • Komunitas

© 2025 KIRI.MEDIA